Handicap Polo

Artikel ini akan membahas tentang Handicap Polo di Indonesia, termasuk sejarahnya, aturan yang digunakan, dan bagaimana teknik dan peralatan yang digunakan oleh pemain polo disabilitas. Handicap Polo atau Polo Disabilitas adalah olahraga berkuda yang dimainkan oleh orang-orang dengan disabilitas fisik. Olahraga ini cukup populer di Indonesia dan sedang mengalami perkembangan yang pesat. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang Polo Disabilitas di Indonesia agar dapat memperkaya pengetahuan para pembaca tentang olahraga ini.

Sejarah Handicap Polo di Indonesia

Handicap Polo atau Polo Disabilitas mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1993 oleh seorang mantan pemain polo, Ibu Hj. Nanny Hadi Tjahjanto. Saat itu, Ibu Nanny melihat adanya potensi besar dalam mengembangkan polo bagi orang-orang dengan disabilitas.

Berkat upaya keras dari Ibu Nanny, pada tahun 1995, Asosiasi Polo Indonesia resmi membentuk Komite Polo Disabilitas. Selanjutnya, pada tahun 2003 diadakan turnamen polo disabilitas pertama di Indonesia, yaitu “Nanny Hadi Polo for the Handicaps”. Turnamen tersebut diikuti oleh enam tim, semua anggotanya adalah pemain dengan disabilitas.

Sejak saat itu, polo disabilitas semakin berkembang di Indonesia. Pada tahun 2014, didirikan Indonesia Polo Club di Karawang, yang mempunyai program khusus bagi pemain polo disabilitas. Selain itu, Joel A. Van Santen yang merupakan pelatih dan pemain polo internasional, juga berkontribusi besar dalam memperkenalkan dan mengembangkan polo disabilitas di Indonesia.

Aturan Handicap Polo

Dalam permainan Handicap Polo di Indonesia, terdapat sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para pemain untuk memastikan kelancaran kompetisi. Setiap pemain harus memahami aturan-aturan berikut ini:

  • Pembagian Handicap: Setiap pemain memiliki tingkatan handicap, yaitu angka yang menunjukkan seberapa kuat kemampuan pemain dalam bermain polo. Handicap berada dalam rentang -2 hingga 10 goal. Pemain dengan handicap yang lebih rendah akan mendapatkan keuntungan dari jumlah goal tambahan dalam pertandingan.
  • Sistem Penilaian: Poin diberikan berdasarkan jumlah goal yang dicetak oleh setiap tim. Jika ada pelanggaran, wasit memberikan tendangan bebas dalam game yang telah diatur sebelumnya.
  • Pembentukan Tim Polo Disabilitas: Setiap tim polo disabilitas terdiri dari empat pemain, terdiri dari dua pemain yang cacat tubuh di dunk Dirk (sayap belakang), satu pemain diposisikan di luar liar dan satu lagi duduk di kereta kuda.
  • Kompetisi: Kompetisi biasanya diadakan dalam bentuk turnamen. Ada kompetisi yang diadakan oleh negara bagian, swasta dan selalu bergantung pada tingkat kepentingannya. Jumlah handicap, jumlah game, dan sistem penilaian berbeda-beda untuk setiap turnamen.

Aturan-aturan tersebut membantu memastikan bahwa permainan berlangsung dengan adil dan teratur. Setiap pemain harus mematuhi aturan ini agar dapat berkompetisi dengan baik dalam permainan polo.

Teknik Pemain Handicap Polo

Handicap Polo adalah olahraga yang membutuhkan teknik yang baik untuk dapat memainkannya dengan baik. Teknik-teknik dasar yang digunakan oleh pemain polo disabilitas termasuk teknik memegang tongkat dan memukul bola. Teknik memegang tongkat yang benar merupakan elemen penting dalam pengembangan kemampuan pemain dalam bermain polo. Pemain harus memegang tongkat dengan tangan yang kuat di atas dan tangan yang lemah di bawah. Hal ini dilakukan agar pemain dapat memukul bola dengan lebih baik dan lebih akurat.

Selain itu, teknik memukul bola juga sangat penting. Ada beberapa teknik yang diperlukan untuk memukul bola, seperti teknik backhand, forehand, dan neck shot. Teknik backhand dilakukan dengan memutar pergelangan tangan ke arah yang berlawanan dengan arah bola, sedangkan teknik forehand dilakukan dengan memutar pergelangan tangan ke arah yang sama dengan arah bola. Sedangkan neck shot dilakukan dengan menempatkan bola di antara leher kuda dan pergelangan tangan.

Strategi dalam permainan polo disabilitas juga sangat penting. Pemain harus pintar dalam mengatur posisi, mengontrol bola, dan mencari celah untuk mencetak gol. Dalam permainan polo disabilitas, pemain harus saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.

Peralatan Yang Digunakan Dalam Handicap Polo

Pada permainan Handicap Polo, terdapat beberapa peralatan yang digunakan oleh pemain. Peralatan tersebut meliputi jenis tongkat, bola, dan perlengkapan pelindung.

Tongkat

Tongkat yang digunakan dalam Handicap Polo biasanya terbuat dari kayu atau plastik dengan ukuran panjang antara 120-135 cm. Tongkat tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yakni kepala, leher, dan tangkai. Pada bagian kepala terdapat permukaan yang melengkung untuk memukul bola yang terbuat dari kayu atau besi. Pemain polo disabilitas dapat menyesuaikan panjang tongkat dengan kebutuhan mereka.

Bola

Bola yang digunakan dalam Handicap Polo biasanya terbuat dari kayu atau plastik dengan diameter 7-8 cm. Bola ini menggunakan warna yang kontras dengan lapangan untuk memudahkan penglihatan pemain. Pemain polo disabilitas dapat memilih ukuran dan berat bola yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Perlengkapan Pelindung

Perlengkapan pelindung yang diperlukan bagi pemain Handicap Polo meliputi helm, pelindung tubuh, pelindung kaki, dan sarung tangan. Perlengkapan ini sangat penting untuk melindungi pemain dari cedera saat bermain. Pemain polo disabilitas dapat memilih perlengkapan pelindung yang sesuai dengan jenis dan tingkat disabilitas mereka.

Adaptasi Peralatan untuk Pemain dengan Disabilitas

Untuk pemain polo disabilitas, sering kali diperlukan adaptasi dari peralatan yang digunakan. Misalnya, tongkat yang disesuaikan dengan panjang yang tepat untuk memudahkan pemain yang memiliki keterbatasan gerak pada tangan atau lengan. Bola yang terbuat dari bahan yang lebih ringan juga dapat digunakan untuk memudahkan pemain yang memiliki kekuatan fisik yang lebih lemah. Adaptasi peralatan perlu dilakukan agar pemain tetap dapat bermain dengan nyaman dan merasa aman.

Perlombaan Handicap Polo di Indonesia

Perlombaan Handicap Polo di Indonesia semakin populer dan diadakan lebih sering dalam beberapa tahun terakhir. Ada banyak turnamen dan kejuaraan Polo Disabilitas yang diadakan di berbagai kota di Indonesia.

Kompetisi ini dibagi menjadi beberapa level, mulai dari level pemula hingga level profesional. Setiap level memiliki aturan dan pembatasan yang berbeda.

Dalam perlombaan handicap polo, kecepatan, keterampilan, dan koordinasi yang baik antara pemain dan kuda sangat penting untuk mencapai kemenangan. Namun, ada beberapa tips yang dapat membantu pemain polo disabilitas untuk meningkatkan performa mereka dalam kompetisi.

Pertama, latihan dengan kuda yang sama untuk membentuk relasi dan koordinasi yang baik antara pemain dan kuda. Kedua, gunakan teknik yang telah dipelajari dengan benar dan teruslah memperbaiki teknik tersebut. Ketiga, pastikan bahwa perlengkapan pelindung yang digunakan sesuai dengan standar keamanan dan nyaman digunakan.

Dengan memperhatikan tips dan teknik yang baik, pemain polo disabilitas dapat meraih kesuksesan dalam kompetisi dan mencapai tujuan mereka dalam olahraga ini.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *